
بسم ا لله ا لر حمن ا لر حيم
اَ لْحَمْدُ ِللهِ ا لَّذِ ى
هَدَ نَا لِهَذَ وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِ يَ لَوْ لاَ اَ نْ هَدَ نَا ا
للهُ, اَ شْهَدُ اَ نْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَّ ا للهُ وَ حْدَ هُ لاَ شَرِ
يْكَ لَهُ , وَ اَ شْهَدُ اَ نَّ مُحَمَّدً ا عَبْدُ هُ وَ رَ سُو لُهُ.أَ
للَّهُـمَّ صَلِِّ وَسَلِمْ وَ بَا رِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَ لِهِ
وَ اَ صْحَا بِهِ ا لْمُجَا هِدِ يْنَ ا لطَّا هِرِ يْنَ. ياَ اَ يُّهَا ا
لَّذِ يْنَ ءَ ا مَنُوْ ا ا تَّقُو ا ا للهَ حَقَّ تُقَا تِهِ وَ لاَ
تَمُو تُنَّ اِ لاَّ وَ اَ نْتُمْ مُسْلِمُو نَ. اَ مَّا بَعْدُ. فَإِ نَّ
اَ صْدَ قَ ا لْحَدِ يْثَ كِتَا بُ ا للهِ , وَ خَيْرَا لْهَدْيَ هَدْ يُ
مُحَمَّدٌ , وَ اِ يَّا كُمْ مُحْدَ ثَا تِ ا ْلأُ مُو رِ,فَإِ نََّ كُلَّ
مُحْدَ ثَةِ بِدْ عَةٍ ,وَ كُلُّ بِدْ عَةٍ ضَلاَ لَةٍ,وَ كُلُ ضَلاَ لَةٍ
فِى ا لنَّا رِ.
Segala puji bagi Allah yang telah
memberi kami petunjuk yang lurus, Dan kami sekali-kali tidak akan
mendapat petunjuk jika Allah tidak memberi kami petunjuk. Dan saya
bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad sebagai
Rasul-Nya. Maka sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah
kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad saw. Dan
jauhilah perkara-perkara ( hal baru ) dalam beragama, karena
sesungguhnya perkara baru ialah bid’ah,dan setiap bid’ah sesat dan
setiap kesesatan tempatnya neraka.
Syaikh
Muhammad Al-Ghazali Rahimahullah mengatakan islam ialah agama tuntunan
ilahi yang berfungsi sebagai sistem hidup yang sempurna untuk segenap
manusia dalam rangka menuju keselamatan dunia dan akhirat , ibarat
swalayan yang serba ada, islam memberikan panduan aturan hidup yang
serba lengkap dan praktis sesuai dengan fitrah manusia, islam yang Allah
turunkan mampu membimbing manusia dalam kehidupan yang maha sempurna
bersumberkan kitabullah sebagai petunjuknya, tidaklah Allah
mensyariatkan islam sebagai agama melainkan untuk kemashlahatan
kehidupan manusia agar lebih baik hingga mengantarkan manusia ke derajat
yang dimuliakan. Untuk itu Allah mewajibkan seluruh manusia untuk
mematuhi dengan menjalankan islam secara baik dan benar.
ثم جعلنك على شر يعة من ا لأ مر ى فا تبعها…
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas ( syariat ) peraturan
dalam setiap urusan agama maka patuhilah syariat itu…” ( Qs.
Al-Jaatsiyah : 18 )
Karena islam adalah sebuah peraturan atau sistem yang mengatur setiap
urusan hidup manusia, maka Allah mewajibkan manusia untuk mengikuti
islam secara benar dan sempurna sebagaimana yang Allah firmankan dalam
Qur’an surat Al-baqarah ayat 208.
يَا اَ يُّـهَا ا لَّذِ يْنَ ءَ ا مَنُوْ ا اُ دْ خُلُوْ ا
فِـى ا لسِِّلْْمِ كـَا فََّةً, وَ لاَ تَتَّبِعُو ا خُطُوَ ا تِ ا
لشَّيْطَا نِ , اِ نَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنَ
“Hai Orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam sistem islam (aturan hidup) yang kaffah
(sempurna)…” dan janganlah kamu
mengikuti/masuk ke dalam sistem (aturan hidup) syaithon, karena
sesungguhnya ia musuhmu yang sangat jelas.”
Perintah Allah ini mutlak kepada orang yang mengaku dirinya Mu’min
untuk tidak ragu masuk dan mengikuti islam dengan kaffah, masuk kedalam
sistem islam yang kaffah adalah wujud keabsahan dan kesempurnaan
keimanan kita. Wujud kesempurnaan keislaman kita disamping masuk ke
dalam sistem islam juga diiringi dengan meninggalkan sistem syaithan,
pertanyaan-nya? Bagaimana memasuki sistem kehidupan islam yang kaffah?
Untuk mengawali keislaman kita agar jelas maka kita harus memulai dengan
menjalankan syariat dalam rukun islam, kenapa demikian? Karena rukun
islam cermin amalan islam sekaligus standar baku keislaman, rukun islam
adalah sistem atau peraturan awal kehidupan islam, di dalam rukun islam
terkandung sistem dan intisari ajaran islam yang sesungguhnya, maka
lurus tidaknya keislaman seseorang, rapih tidaknya keislaman seseorang
bisa kita lihat dalam menjalankan rukun islam tersebut, mari kita simak?
Bagaimana cara kita mengawali sistem islam dalam rukun islam tersebut?
Sistem islam yang penting kita kenal dan wajib kita awali serta kita
masuki ialah “Syariat Syahadat“ karena ia syariat pertama
yang maha penting yang diperintahkan Allah kepada nabinya saat
menjalankan risalah da’wahnya kepada manusia, selama 13 tahun di awal
Risalah kenabian, beliau begitu intensif dan aktif menyebarkan ajaran
yang satu ini ( lihat Qs. Al-anbiyaa’:25 ). Maka siapapun yang ingin
kesempurnaan islamnya diakui dan benar secara qaidah hukum, maka ia
harus memasuki pintu gerbang syahadat sebagai syarat keislaman. Syahadat
inilah yang menjadi ukuran sejatinya seorang dihadapan Allah, syahadat
inilah yang membuka status perbedaan amal dan aqidah. Inilah sistem
islam yang mutlak diikuti dan ditegakkan secara kaffah. Barangsiapa yang
enggan dengan menyombongkan diri terhadap syariat syahadat maka ia
kafir dihadapan Allah ( lihat Qs : Ash-shaffat : 35 ).
Sebaliknya
barangsiapa yang menerima syariat syahadat maka ia seorang muslim yang
telah mendapat hidayah ( lihat Qs : Ali-imran : 20 ). Syahadat adalah
perkara terbesar dalam agama ini, pangkal agama dimulai darinya,
landasan amal dikawal olehnya. Status aqidah dikokohkan dengannya, untuk
itu mari kita awali keislaman kita dengan memasuki pintu gerbang
syahadat, mari kita tegakan syariat syahadat ini dengan ilmu yang benar!
Tinggalkan keislaman model lama kita yang masih bersifat tradisi,
adat-istiadat, ikut-ikutan tanpa ilmu, atau islam keturunan? Mari kita
koreksi keislaman yang kita jalani saat ini, mungkin tidak jelas
darimana kita mulai keislaman kita?
Tempatkan syahadat sesuai dengan
maqam yang tepat. Kejahiliyaan umat islam hari ini telah menjadikan
syariat syahadat sebagai kalimat kering tanpa makna laksana mutiara
indah yang mahal nan berharga tapi ditempatkan ditempat di kubangan
lumpur kotor yang penuh najis. Hilang keindahan dan keagungannya,
syahadat hanya kalimat ocehan saat zikir dan do’a tanpa difahami makna
dan tuntunannya, syahadat hanya jadi kalimat pelengkap saat acara
ceremonial tahlilan di kendurian orang meninggal dengan iringan goyangan
irama kepala, apalagi syahadat dijadikan sebagai kalimat jimat bacaan
talkin yang dibaca hanya buat manusia yang sedang menghadapi sakaratul
maut dengan keyakinan dan harapan bisa memperoleh syurga. Inilah model
keislaman yang tidak jelas, kosong dengan pemahaman ilmu yang lurus.
Padahal sejatinya ucapan syahadat yang bermanfaat bagi si mayyit ialah
sebagaimana yang diucapkan. Baginda Rasul Saw. dalam hadits dijelaskan
dengan riwayat Muslim
مَنْ مَا تَ وَ هُوَ يَعْلَمُ اَ نْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَ ا للهُ دَ خَلَ ا لْجَنَةِ
“
Barangsiapa yang mati,sedangkan dia dalam keadaan mengetahui (
faham dengan ilmu ), bahwa tidak ada ilah selain Allah, niscaya dia akan
masuk syurga. (H.R Muslim dalam kitab Fathul Baari )
kalimat Wa Huwa Ya’lamu /dia dalam keadaan memahami
menunjukkan bahwa mengucapkan syahadat dengan pemahaman yang benar
dengan ( syarat, rukun dan konsekwensinya ) akan bermanfaat bagi si
mayyit dan dibuktikan dengan amal nyata saat hidupnya. Namun jika
syahadat tidak dibarengi dengan pemahaman ilmu, apalagi hanya diucapkan
saat menjelang meninggal seperti tuntunan talqin. Allah tidak menjamin
syahadatnya dapat menolongnya sebagaimana ucapan syahadat fir’aun saat
menjelang matinya tidak ada jaminan ampunan dan syurga dari Allah (lihat
Qs Yunus ayat 90-91), terlalu naif bagi orang yang memahami syurga
hanya bisa ditukar dengan mentalkinkan orang dengan ucapan laa ilaha
illallah sementara dia tidak faham arti dan tuntunannya. Mari kita simak
ucapan syaikh Muhammad Abdullah bin Abdul Wahab Rh.
اِاِ نَ ا لنَطَقَ بِهَا مِنْ غَيْرِ مَعْرِ فَةٍ مَعْنَهَا
وَ لاَ عَمَلَ بِمَقْتَضَا هَا مِنَ ا لْتَزَ ا مِ ا لتَوْ حِيْدُ وَ تَرْ
كُ وَ ا لْكُفْرُ بِا الطَا غُو تِ فَإِ نَ ذَ لِكَ غَيْرُ نَا فِعٌ باِ
ْلإِ جْمَا عِ
“Sesungguhnya
mengucapkan kalimat laa ilaha illallah tanpa disertai pengetahuan (ilmu ) akan maknanya & tidak mengamalkan tuntunannya berupa komitmen
dengan tauhid dengan meninggalkan syirik serta mengkufuri thagut, maka
sesungguhnya syahadat tersebut tidak bermanfaat berdasar ijma’ para
ulama.” (dipetik dalam kitab ad-dura )
Saudaraku? Sudah saatnya meraih ampunan Allah dengan menjalankan
islam secara benar,mari raih ridho Allah dengan memulai keislaman dengan
memasuki pintu gerbang syahadat. Bukti keislaman kaffah disamping
memasuki pintu syahadat juga diiringi dengan meninggalkan sistem hidup
syaithan ( Khutuwatisy-syaithon ), setiap aturan hidup yang bukan dari islam atau bertentangan dengan islam maka itu sistem thagut, jauhi kalau ingin selamat.
“ Keislaman yang kaffah bukan ditandai
dengan berpenampilan ala sufi, yang selalu memegang tasbih ditangan
kanan dengan komat-komit zikir tiada henti, keislaman yang sejati ialah
dengan memasuki sistem islam yang total yang diawali dengan pintu
gerbang syahadat kemudian meninggalkan sistem hidup thagut “
Wallahu’alam bish-showwab
Hasbunallah wani’mal wakil,,,Hanya kepada Allah saya mohon perlindungan dan petunjuk-Nya…
Ust. Qomaruddin Awwam, M.A