اَ لْحَمْدُ ِللهِ ا لَّذِ ى
هَدَ نَا لِهَذَ وَ مَا كُنَّا لِنَهْتَدِ يَ لَوْ لاَ اَ نْ هَدَ نَا ا
للهُ, اَ شْهَدُ اَ نْ لاَ اِ لَهَ اِ لاَّ ا للهُ وَ حْدَ هُ لاَ شَرِ
يْكَ لَهُ , وَ اَ شْهَدُ اَ نَّ مُحَمَّدً ا عَبْدُ هُ وَ رَ سُو لُهُ.أَ
للَّهُـمَّ صَلِِّ وَسَلِمْ وَ بَا رِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَ لِهِ
وَ اَ صْحَا بِهِ ا لْمُجَا هِدِ يْنَ ا لطَّا هِرِ يْنَ. ياَ اَ يُّهَا ا
لَّذِ يْنَ ءَ ا مَنُوْ ا ا تَّقُو ا ا للهَ حَقَّ تُقَا تِهِ وَ لاَ
تَمُو تُنَّ اِ لاَّ وَ اَ نْتُمْ مُسْلِمُو نَ. اَ مَّا بَعْدُ. فَإِ نَّ
اَ صْدَ قَ ا لْحَدِ يْثَ كِتَا بُ ا للهِ , وَ خَيْرَا لْهَدْيَ هَدْ يُ
مُحَمَّدٌ , وَ اِ يَّا كُمْ مُحْدَ ثَا تِ ا ْلأُ مُو رِ,فَإِ نََّ كُلَّ
مُحْدَ ثَةِ بِدْ عَةٍ ,وَ كُلُّ بِدْ عَةٍ ضَلاَ لَةٍ,وَ كُلُ ضَلاَ لَةٍ
فِى ا لنَّا رِ.
Segala puji bagi Allah
yang telah memberi kami petunjuk yang lurus, Dan kami sekali-kali tidak
akan mendapat petunjuk jika Allah tidak memberi kami petunjuk. Dan saya
bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan Muhammad sebagai
Rasul-Nya. Maka sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah
kitabullah, dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad saw. Dan
jauhilah perkara-perkara ( hal baru ) dalam beragama, karena
sesungguhnya perkara baru ialah bid’ah, dan setiap bid’ah sesat dan
setiap kesesatan tempatnya neraka.
Pengantar Jahiliyah
Jahiliyah adalah kata yang sering kita dengar, akrab ditelinga, namun
sedikit sekali orang yang memahami arti kata jahiliyah, ketika menyebut
kata jahiliyah seolah pikiran kita tertuju kemasyarakat arab dulu, atau
kondisi sebelum nabi diangkat menjadi rasul. Jahiliyah adalah bukan
nama dari sebuah kondisi bangsa arab yang terikat waktu dan tempat, tapi
jahiliyah adalah sebuah sifat dari keadaan suatu masyarakat dimana
memiliki perilaku dan karakter individu masyarakat yang kurang atau sama
sekali jauh dari cerminan akhlaq terhadap agama. Untuk lebih jelas kami
akan paparkan makna dan contoh-contoh jahiliyah menurut sudut pandang
islam berdasar Qur’an.
Jahiliyah diambil dari kata jahala atau juhala yang arti secara bahasa ialah “ bodoh “ sebagaimana Qur’an surat Al-ahzab ayat 72, sedangkan makna “ bodoh “ dalam pengertian “ tidak memahami ilmu agama islam “.
Sedangkan menurut istilah kata jahiliyah didefenisikan
اَلْجَا هِلِيَةُ هِـيَ اَ ْلإِ عْرَ ضُ عَنِ ا لْعِلْمِ اَ لْمُنَزَّ لُ مِنَ ا للهِ وَ ا لرَّ سُو لِ وَ
اْلإِ عْتِمَا دُ عَلَى ا لتَّقَا لِيْدِ وَ ا لْعَا دَ ةِ وَ يُوْ حَى مِنَ ا لشَّبْطَا نِ
“Jahiliyah ialah : Suatu keadaan berpalingnya suatu kaum dari
Ilmu Allah berupa wahyu Al-Qur’an & Petunjuk Nabi namun mereka
berpegang teguh dengan taqlid,adapt tradisi dan petunjuk syaithon. “ (
Di ambil dari kitab Fathul Majid oleh Syaikh Imam Muhammad Abdullah bin
Abdul Wahab Rahimahullah )
Di dalam Qur’an disebutkan kata-kata jahiliyah terdapat dalam beberapa tempat :
Qur’an surat A-fath ayat
” Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka
kesombongan (yaitu) kesombongan Jahiliyah lalu Allah menurunkan
ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah
mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan
kalimat takwa itu dan patut memilikinya. Dan adalah Allah Maha
mengetahui segala sesuatu. ”
Kata “ Hamiyatal Jahiliyah “ yang disebut Qur’an ialah menyoroti
Perilaku masyarakat yang senang membanggakan kesukuan, golongan,
kepartaian maka disifati sebuah perilku jahiliah, karena sifat tersebut
adalah jenis kebanggan model orang kafir.
Qur’an Surat Al-ahzab ayat 33
” Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias
dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan
Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai
ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. ”
Kata “ Tabarujal Jahiliyah “ yang disebut ayat mensifati kondisi para
kaum hawa yang berbusana secara berlebihan, bersolek secara berlebihan,
berperilaku tidak menutup aurat maka konidisi tersebut disifati Allah
sebagai budaya jahiliah.
Qur’an Surat Ali-imran ayat 154
“Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan
jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak
campur tangan) dalam urusan ini?”. Katakanlah: “Sesungguhnya urusan itu
seluruhnya di tangan Allah”. mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa
yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: “Sekiranya ada
bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, yaitu:
orang-orang Islam yang Kuat keyakinannya.
Kata “ Dzanna Jahiliyah “ adalah perilaku berupa masyarakat yang
senang berprasangka/menduga sesuatu atas dasar keyakinan jahiliyah, yang
disebut khurafat atau tahayul.
Qur’an Surat Al-maidah ayat 50
“
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum)
siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang
yakin ?”
Kata “ Hukmal Jahiliyah “ adalah konidisi yang disebut Allah terhadap
suatu masyarakat yang lebih senang dalam memutuskan perkara hukum antar
manusia menyangkut : jiwa, harta, akal. Agama dan kehormatan lebih
memilih hukum buatan manusia ketimbang hukum buatan Allah, sedangkan
hukum buatan manusia yang mengganti bentuk hukuman Islami ke hukuman
manusiawi disebut “ Hukum Thagut
“ Qur’an surat An-nisaa’ ayat 60. Masyarakat muslim yang lebih senang
dan tenang berkiblat dalam memakai hukum buatan thagut bahkan dijadikan
landsan ideologi atau falsafah hidupnya, maka masyarakat tersebut telah
jatuh ke lembah kemusyrikan ideologi, istilah para ulama disebut “
Syirik Dustur Wa Nizham “ (Kesyirikan Ideologi & Hukum). Maka
Masyarakatnya yang sudah beralih kedalam hukum thagut, disebut
masyarakat kufar wal Musyrik,dan negaranya dikategorikan Negara ‘ Kafir
Atau zhalim “ sebagaimana ungkapan ulama Saudi yang terkenal sebagi
mufti yaitu Syaikh Abdul Aziz bin bazz.
كُلُّ دَوْ لَةٍ لاَ تَحْكُمُ بِشَرْ عِ ا للهِ وَ لاَ تَرْ
ضَهُ وَ لاَ تَنْصَبُ فَهُوَ دَوْ لَةٌ ا لكَا فِرَ ةُ , ظَا لِمَةٌ, فَا
سِقَةٌ,
“Setiap Negara yang tidak mau sama sekali berhukum dengan hukum
Allah, tidak ridho diatur olehnya dan tidak senang/lapang dengan hukum
islam, maka Negara tersebut adalah Negara kafir,dzalim, dan fasiq.“ (
Fatwa ulama )
- Contoh-contoh perilaku jahiliyah dalam Qur’an
Qs: Al-maidah ayat 90-91 = Mabuk, judi, mengundi nasib
Qs : Al-an’aam ayat 136 = Senang membuat sesaji buat berhala
Qs : Ar-ruum ayat 31-32 = Senang Berpecah belah
Qs : Al-maidah ayat 104 = masih memegang kebiasaaan nenek moyang
Qs : Asy-syuaraa’ ayat 137 = Taqlid kepada adapt tradisi
Qs : Al-an’aam ayat 116 = Masid berpegang kepada mayoritas dalam beragama
Qs : An-nisaa’ ayat 142 = Ibadah masih senang dipuji/riya di masyarakat
Qs : Al-maidah ayat 77 = Berlebihan/ghuluw dalam beragama (bid’ah)
Qs : At-taubah ayat 31 = Taqlid buta dengan tokoh agama
Qs : Al-hujuraat ayat 11-12 = Memelihara budaya Ghibah, hasad, dendam,
Qs : Az-zumaar ayat 3 = Masih memelihara budaya tawasul kpd orang mati
Qs : Nuh ayat 23 = Mengkultuskan kaum sholeh yang sudah meninggal
Qs : An-najam ayat 23 = Berkeyakinan syirik dalam beraqidah
Qs : Jin ayat 6 = Suka Berlindung dengan makhluk jin
Qs : An-nuur ayat 33 = Senang melacur / perzinahan terselubung
Qs : An-nisaa ayat 34 = rumah yang nusyuz (meninggalkan kewajiban Rumah Tangga)
Qs : An-nisaa’ ayat 50-51 = Senang memakai jimat,perdukunan
Qs : Al-baqarah ayat 102 = Senang Sihir (Paranormal)
- Kewajiban berlindung dari perilaku jahiliyah
“Allah berfirman: “Hai Nuh, Sesungguhnya dia bukanlah termasuk
keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), Sesungguhnya
(perbuatan)nya perbuatan yang tidak baik. sebab itu janganlah kamu
memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnya Aku memperingatkan kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.”
Hasbunallah wa ni’mal wakil
Wa haulaa wa laa Quwwata Illa billah