Dedi E Kusmayadi Soerialaga
Baca Juga

Tahu dengan Bunglon? Ya...sudah tentu ikwan dan Akhwatfillah..mengenal binatang yang satu ini...yang bisa berubah warna dari hitam menjadi hijau atau sebaliknya, sesuai dengan tempat yang didiaminya saat itu. Tujuannya adalah untuk menyamarkan diri dari musuh-musuhnya yang siap memangsa dirinya.
Jika diterapkan kedalam diri manusia. Sifat Bunglon bisa mengandung Makna Ganda:
1. Makna Positif
Sifat bunglon bisa mengandung makna positif yaitu orang tersebut punya sifat flexibel, menyesuaikan dengan adat istiadat setempat. Karena ada peribahasa yang mengatakan 'dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung'. Dengan sifat flexibel tersebut orang menjadi tidak kaku, bisa diterima dikalangan manapun juga
2. Makna Negatif
Sifat bunglon yang bisa berubah warna sesuai yang ditempati bisa mengandung pengertian negatif bilamana hal itu terjadi dengan tujuan untuk menyembunyikan sifat picik kita, untuk menyembunyikan keaslian kita yang sebenarnya penuh dengan kelicikan. Dalam pengertian ini, orang menjadi bermuka dua :
- Bilamana berkumpul dengan kalangan mesjid,
- bicara layaknya seorang ulama yang alim.
- Bicara dengan mengutif lapaz al-Qur'an.
- Berpenampilan rapi dengan kopiah serta baju kokonya
- Bicaranya pun sangat alim dan santun.
- Manakala berkumpul dengan kalangan pemuda,
- Penampilan menjadi berubah menjadi funky,
- Bicara dengan gaya anak muda,
- Bilamana bertemu dengan kalangan miskin penampilan penuh kesederhanaan.
- Bicara seakan paling depan untuk membela rakyat
- Bicara program-program yang pro rakyat
- Namun bila masuk ke dunia glamor penampilannya ajrag-ajragan, goal-geol-goyang, senggal senggol antara lelaki dan perempuan, sikap yang bagai cacing kepanasan, tak sayang uang saweran melayang, sudah lupa batasan-batasan agama dan batasan-batasan norma.
Dengan kata lain katanya harus lolondokan, Atau bersikap Munafik. Bunglon dalam arti ini adalah orang munafiq
Dan hal ini ada disekitar kita. Bahkan mungkin sangat dekat dengan kita.
Allahumma inni as aluka taubatan qobla maut, warohmatan indal maut wa maghfirota bakdal maut wa hawwin alaina fi sakarotil maut.
Aamiin
Dari : Kang Adang Hadiyat