Andaikan partai Islam Bersatu (PPP, PKB, PBB, PAN, PKS dan HTI), umat Islam akan semakin teguh dan menguasai lini politik NKRI. Tidak seperti sekarang ini, yang ditonjolkan hanya "arogansi" kekuasan belaka, sehingga yang terjadi sekarang umat Islam menjadi "centang perenang" dan kebingungan mencari Pemimpin mana yang harus dipilih...! Yang menjadi persoalan : Masalahnya Apa? itulah diskusi kami di facebook melalui Forum Partai Islam.
Adalah sebuah "penghinaan" buat Partai Islam di Indonesia yang dikatakan bahwa : "Indonesia adalah pemeluk agama Islam terbesar di dunia, namun ternyata bila Partai Islam digabungkan (PPP, PKB, PBB, PAN, PKS dan HTI) masih kalah dibandingkan dengan PDIP yang didalamnya didukung kaum Nasrani.
Hal ini sebenarnya dulu para Ulama kita "terlalu" tinggi solidaritasnya terhadap "non muslim", karena sebenarnya dulu team PPKI sudah meyiapkan Piagam Djakarta, menjadikan Syariat Islam Bagi Pemeluknya, namun karena terlalu solider tadi, maka Piagam Djakarta tidak akhirnya tidak jadi di-Undang-kan. Piagam Djakarta itu akhirnya "dipulung/diambil" oleh Malaysia dan diterapkan sebagai Mukadimah. Sehingga kini di Malaysia Jauh lebih aman dan makmur bila dibandingkan dengan NKRI, dengan korupsi di mana-mana.
Surahman : Justru itu kang..., masalah nya kalau NU, Muhammadiyah & Persis lebih ke arah syariat saja. Harusnya tidak disamakan dalam Politik. Dan seharunya semua Partai Islam MALU diejek oleh orang Kristen...! Nampak sekali nggak punya HARGA DIRI ! Yang menjadi permasalahan bukan hanya PDIP Kang...! Semua Partai Besar, KORUP semua...!
Dimana letak/fungsinya Partai Islam yang seharunya sebagai Penyelamat/ Penyeimbang...! Semua hanya ingin menonjolkan Arogansi Kekuasaan Belaka.
Terlepas dari Mazhaf atau Aliran apa, selama mengucapkan 2 kalimat syahadat yg benar (bukan seperti Ahmadiyah), seharusnya punya pemikiran sama terhadap rongrongan Partai Zionis lainnya..!
Saya bukan anti Politik, tapi selama ini Orientasi Politik Islam menurut saya masih terkotak-kotak dengan dikotomi dan paradigma pemikirannya masing-masing ! Sehingga masih pengecut semua tidak berani melawan Partai Zionis !
Dedie Kusmayadi : Saat ini, kata Habib Rizieq, kelompok liberal sudah memasukkan berbagai rancangan undang-undang (RUU) anti Islam, salah satunya ialah RUU kesetaraan gender. Karena itu umat Islam jangan lengah. Dalam RUU kesetaraan gender, akan banyak aturan yang bertentangan dengan Islam. Misalnya, hukum Islam tentang waris akan dianggap tidak adil. Anak usia diatas 18 tahun bebas memilih pasangan hidupnya, apapun suku dan agamanya. Bahkan yang lebih parah, perkawinan sejenis gay dan lesbi akan dilegalkan di negeri mayoritas muslim ini. Itu sudah ada di negara sekuler.
Surahman : Nah..., dari nampak sekali "kalah" oleh Anggota Dewan yang tidak tahu "Syariat Islam" karena pemikirannya terkotak-kotak oleh kepentingan Partai.
Tahim Mulyadi : kalau dipandang dari sudut ajaran islam (menurut saya), RI dibentuk bukan berdasarkan ajaran islam...dan berat untuk mendapat mardlotilah....maka wajar turunan nya juga banyak bertentangan dengan ajaran islam....karena pondasinya aja udah nggak sesuai, seharusnya kita berjuang bukan memperbaiki berbagai gejala yang muncul...tapi harus merubah dulu akarnya....atau hal-hal yang mendasar...Insya Allah buahnya juga akan sesuai dengan yang diharapkan.
Surahman : Hal ini sebenarnya dulu para Ulama kita "terlalu" tinggi solidaritasnya terhadap "non muslim", karena sebenarnya dulu team PPKI sudah meyiapkan Piagam Djakarta, menjadikan Syariat Islam Bagi Pemeluknya, namun karena terlalu solider tadi, maka Piagam Djakarta tidak akhirnya tidak jadi di-Undang-kan. Piagam Djakarta itu akhirnya "dipulung" oleh Malaysia dan diterapkan sebagai Mukadimah. Sehingga kini di Malaysia Jauh lebih Aman dan Makmur bila dibandingkan dengan NKRI, dengan Korupsi di mana-mana.
Yanti Tanjung : Akar permasalahannya ada pada sistem Kapitalisme Demokrasi yang diadpsi oleh NKRI
Surahman : Hal ini karena Partai Islam tidak bersatu padu, sehingga bisa kecolongan seperti itu!
Tahim Mulyadi : Sekarang pertanyaannya bagaimana caranya mengganti demokrasi yang melahirkan kapitalisme itu? Masuk sistem (masuk parlemen) atau atau tidak (lewat revolusi)?
Surahman : Hal ini perlu fundamental yg sama sama antara Partai Islam yg satu dengan yg lainnya. Namun sayangnya semua partai hanya Arogansi Kekuasaan saja yang ditonjolkan
Tahim Mulyadi : Kayak cuma cari makan...bukan berjuang, ah mudah-mudahan salah penilaian saya.
Surahman : Saya ikut merasa Prihatin ketika Kang Aher (PKS) debat dengan PPP, nampak sekali tidak ada kekompakan dalam masalah Fundamental Partai Islam, hal ini tentunya akan menjadi "sasaran" tembak yang empuk partai-partai lainnya yang sengaja memecah belah suara, sehingga umat Islam (yang majoriti) bisa diambil/pindah ke partai lainnya.
Yanti Tanjung : Demokrasi akan memberikan suasana terpecahnya suara untuk islam bahkan islam sudah tidak lagi jadi agenda utama.
Yana Faln :
- prinsip nya PKS mah kita bekerjasama pada hal hal yang kita sepakati dan toleran pada hal hal yang tdk kita sepakati dengan siapapun juga.
- koridornya tetap Fastabiqul Khoirat
- PBB punya ulama, PPP punya ulama, HTI punya ulama, Insya Allah PKS pun Punya Ulama