PKS Sumedang Utara - Jogjakarta, Sepanjang sejarah
perjalanan bangsa Indonesia, umat Islam memiliki peran yang strategis.
Pada fase-fase penting sejarah umat Islam senantiasa tampil memberikan
solusi terhadap beragam persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid
mengemukakan hal itu di hadapan para peserta Kongres Umat Islam
Indonesia (KUII) ke-VI, Minggu (8/2) malam di Yogyakarta.
“Jadi sejak dulu peran umat Islam demikian besar dalam sejarah bangsa Indonesia,” kata Hidayat.
Karenanya Hidayat berharap, KUII ke-VI ini menghasilkan
rekomendasi-rekomendasi yang makin memperkuat peran umat Islam. Bukan
hanya untuk umat Islam di Indonesia tetapi juga umat Islam di berbagai
belahan dunia.
“Kongres Umat Islam Indonesia keenam ini kita harapkan menghasilkan
gagasan baru untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa
Indonesia, terutama terkait politik, ekonomi, sosial dan budaya,” harap
Hidayat.
Hidayat menilai, tema yang diambil dalam KUII ke-VI ini, yakni
penguatan peran politik, ekonomi, dan budaya umat Islam untuk Indonesia
yang berkeadilan dan berperadaban menunjukkan selama ini umat Islam
memang sudah dan terus berkontribusi besar untuk Indonesia.
“Hanya saja, kontribusi itu belum sebanding dengan kapasitas umat sebagai mayoritas penduduk Indonesia,” imbuhnya.
Menurut
Hidayat, kebangkitan umat Islam adalah benih kebangkitan Indonesia,
baik dari segi ideologi nasionalisme, politik, maupun ekonomi,” jelas
dia.
Lebih Hidayat mengemukakan, dunia saat ini sedang menunggu peran umat
Islam yang ada di Indonesia. Pasalnya, selain sebagai negara dengan
penduduk Islam terbesar di dunia, Islam di Indonesia juga memiliki ciri
yang khas, yaitu moderat atau toleran.
Ciri ini menjadikan umat Islam Indonesia diharapkan perannya yang lebih besar dalam kancah dunia internasional.
Dalam kesempatan itu Hidayat menyinggung soal bangsa Palestina, yang
hingga kini belum terbebas dari penjajahan Israel. “Peran umat Islam
Indonesia ditunggu untuk dapat membantu rakyat Palestina keluar dari
belenggu penjajahan, untuk mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa
Palestina,” tegas dia.