Sumedang (19/1) -
Gubenur Jawa Barat Ahmad Heryawan meresmikan mesjid kampus ITB
Jatinangor yang terletak di Jl Raya Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
Senin (19/1). Heryawan mengatakan, peresmian masjid ini sebagai salah
satu dukungan dan apresiasinya dalam menghadirkan keseimbangan antara
spiritual dan intelektual. Peresmian ini juga sekaligus meresmikan
Gedung Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, Dinas Kehutanan
Pemprov Jabar yang letaknya berdampingan dengan Mesjid ITB tersebut.
“Saya kira rumah ibadah atau masjid seperti ini penting untuk menjadi
bagian dari pendidikan tak terpisahkan. Jadi jangan dipandang ini
adalah urusan sekunder jadi dipandang ini nomor dua. Tapi ini adalah
bagian terintegrasi yang tidak terpisahkan dari sebuah kampus. Karena
ini ingin membangun generasi muda kita yang seimbang sikap spiritualnya,
seimbang sikap intelektualnya. Kalau dulu jaman GBHN-kan membangun
manusia lahir dan batin, membangun manusia seutuhnya lahir dan batin nah
sekarang pembangunan manusia seimbang spiritual dan intelektualnya,
jasmani dan rohaninya. Nah penyeimbang untuk rohaninya kan tentu
masjid,” papar pria yang akrab disapa Aher ini.
Masjid yang secara resmi dinamai Mesjid Al Jabbar ITB Jatinangor oleh
Aher ini, berdiri diatas lahan 5.000 m2 dengan luas bangunan 1.400 m2
dan menampung 700 jamaah. Dalam pembangunannya, masjid ini terdiri dalam
dua tahapan dan dimulai sejak tahun 2013-2014 dan menelan biaya sekitar
Rp10,5 miliar.
Keberadaan masjid yang berdampingan dengan gedung Balai Rehabilitas
Lahan dan Konservasi Tanah seluas 1.200 m2 yang berdiri diatas tanah
seluas 6.000 m2 ini, diharapkan bisa menciptakan manusia yang juga ramah
lingkungan.
“Mudah-mudahan ini juga menghadirkan manusia-manusia yang ramah
lingkungan. Dan kebetulan ditempat ini berdekatan dengan masjid cocok
saya kira, ada balai rehabilitasi lahan. Lahan kita sudah rusak,
diteliti disini kerusakannya untuk direhabilitasi. Dan hutan kita, lahan
kita sudah gundul, disini direncanakan secara ilmiah konservasi
tanah-tanah tersebut. Jadi inilah cara kita secara ilmiah untuk
menangkal musibah yang sering kali hadir gara-gara tangan manusia, ulah
tangan manusia yang kotor, yang salah, yang tidak mengolah alam semesta
ini tidak sesuai dengan domain yang ada,” tutur gubernur yang juga kader
PKS ini.
Sebelumnya, Aher dan rombongan berkeliling kampus yang memiliki luas
47 hektar ini. Kampus yang didalamnya selain terdapat fasilitas kampus
seperti ruang kuliah, asrama, laboratorium dan saran lainnya juga
terdapat pembangunan gedung yang akan dijadikan sebagai salah satu venue
PON 2016 untuk cabor Futsal.