Assalamualaikum Ikhwah dan Akhawat sekalian,...
Allah swt telah menurunkan risalah terakhir yang merangkumi seluruh risalah nabi-nabi sebelumnya.
Risalah yang bersifat komprehensif dan saling melengkapi.
Risalah yang tidak ada satupun dimensi kehidupan kecuali ia mengaturnya secara sistematik baik secara global mahupun secara spesifik.
Oleh kerana itu, Allah swt berfirman : "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS Al-Baqarah : 208)
Dalam ayat lain, firman Allah swt : "Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, iaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberianNya kepadamu, Maka berlumba-lumbalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukanNya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." (QS Al-Maidah : 48)
Risalah Islam ini sesungguhnya "Risalah Nabawiyah" yang terakhir yang diturunkan sebagai "way of life" (cara hidup) bagi seluruh manusia.
Oleh yang demikian, ia berbicara tentang seluruh dimensi kehidupan manusia meliputi :
1. Dimensi aqidah.
2. Dimensi ibadah.
3. Dimensi akhlak.
4. Begitu juga yang termasuk dalam tiga dimensi ini adalah masalah :
5. Ekonomi.
6. Sosial budaya.
7. Politik.
8. Keamanan.
Dari sini pahamlah kita bahwa tidak boleh kita melakukan pengasingan dalam ajaran Islam.
Tidak sepatutnya ada yang mengatakan : "Islam Yes, Politik No".
Begitu juga tidak perlu lagi kita mengatakan : "Dakwah Yes, Politik No".
Atau mungkin juga ada yang mengatakan : "Yang penting adalah aqidah, yang lain tidak penting."
Seterusnya bagaimana kita boleh memiliki kefahaman yang komprehensif ini dan memperjuangkannya dalam kehidupan kita sehingga akhirnya lahirlah pencerahan dan pembaikan dalam dunia ekonomi, sosial budaya, politik dan keamanan yang memberi kesan kepada kebaikan dan kemaslahatan umat.
PENDIDIKAN POLITIK
‘Tarbiyah siyasiah’ yang bermakna pendidikan atau pembinaan politik adalah sangat perlu difahami oleh setiap muslim kerana pemahaman politik yang sebenarnya tidak sama dengan pemahaman selama ini dalam ilmu politik secara umum, iaitu berpolitik yang hanya dimaksudkan untuk memperolehi dan mempertahankan kekuasaan.
Seyogyanya usaha-usaha terjun ke bidang politik adalah dalam rangka :
- Untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran Ilahiah.
- Memperjuangkan kepentingan masyarakat.
- Berusaha untuk menyelesaikan persoalan umat.
- Memimpin untuk memperbaiki sistem yang tidak berpihak kepada nilai-nilai kebaikan dan kebenaran.
- Berdasarkan kefahaman di atas, seluruh aktivitas yang berkaitan dengan gerakan berparti dan berpolitik disebut dengan "Perjuangan Politik".
Dalam bahasa seorang pejuang Islam, Imam Hasan Al-Banna, perjuangan ini dikategorikan sebagai "Ishlahul Hukumah" (Pengislahan Pemerintahan).
Keberhasilan dan kejayaan berpolitik mestilah mampu memberi kesan kepada dimensi kehidupan yang lain seperti berikut :
- Dunia pendidikan di mana akhirnya akan membawa kepada peningkatan kecerdasan anak bangsa.
- Dunia dakwah yang akan melahirkan generasi rabbani.
- Dunia ekonomi di mana akhirnya akan membawa kepada pemeliharaan aset-aset negara dan pendayagunaan kepada masyarakat yang lebih luas.
- Dunia sosial budaya yang mampu memelihara identiti atau jati diri bangsa yang menumpukan kepada asas spiritual dan akhlak mulia.
- Kita biasa mendengar seruan dan anjuran kepada umat Islam yang terlibat dalam dunia dakwah tetapi mempunyai pemahaman yang sempit di mana dipisahkan persoalan politik dengan alasan bahwa :
- Dunia politik adalah dunia penuh "jerat dan ranjau".
- Dunia yang sarat dengan kebohongan, ketidakjujuran, khianat, umpatan dan adu domba.
- Dunia yang boleh mengubah yang halal menjadi haram dan yang haram menjadi halal.
- Dunia yang menyetujui demokrasi yang merupakan produk Barat.
- Semua seruan tersebut mengarah kepada "Islam Yes, Politik No" di mana ianya amat berlawanan dengan usaha-usaha pendakwah yang sepatutnya mengajak kembali manusia kepada Islam secara menyeluruh atau komprehensif.
Jika ada sebagian mereka yang tergelincir dan terjerumus dalam permainan sistem yang negatif, maka menjadi tugas umat Islam, organisasi umum Islam atau organisasi politik Islam untuk menyiapkan perantara dan prasarana agar setiap mereka yang terjun ke dunia politik :
1. Tetap istiqamah dalam menjalankan amanah yang dipikulkan kepadanya.
2. Tetap menjaga integritas diri.
ANTARA DAKWAH DAN POLITIK
Apakah ada pertentangan antara dakwah dan politik?
Jawaban kepada pertanyaan ini akan dapat menyelesaikan kerisauan dan ketidaktentuan mereka-mereka yang terlibat dalam kerja-kerja dakwah yang kemudiannya juga bersangkutan dan berkaitan dengan dunia politik bagi meraih kejayaan dalam perjuangan politik mereka.
Ayat-ayat di permulaan tadi serta pengertian Islam yang didefinasikan oleh Imam Hasan Al-Banna di bawah ini adalah dalil yang menunjukkan tentang titik pertemuan antara kerja dakwah dan kerja politik dalam bingkai keislaman.
Jadi, sebenarnya tidak ada pertentangan sama sekali antara Dunia Dakwah dengan Dunia Politik.
Coba kita renungkan pendapat Imam Hasan Al-Banna :
"Islam adalah nidzam (peraturan) yang komprehensif yang mengandungi seluruh dimensi kehidupan, karena :
1. Daulah dan tanah air.
2. Pemerintahan dan umat.
4. Akhlak dan kekuatan.
5. Rahmat dan keadilan.
6. Tsaqafah (wawasan) dan qanun (perundangan).
7. Keilmuan dan pengadilan.
8. Materi dan kesejahteraan.
9. Profesionalis dan kekayaan.
10. Jihad dan dakwah.
11. Ketenteraan dan fikrah.
12. Aqidah yang benar dan ibadah yang shahih (benar)."
Dakwah yang bertujuan menyeru manusia untuk kembali kepada nilai-nilai Islam secara komprehensif dapat dilaksanakan oleh mereka-mereka yang komited walau di manapun ia berada dan dalam apa profesyen sekalipun.
Apakah ia seorang guru, ahli ekonomi, pengusaha, pendidik, teknokrat, pejabat awam, petani, ahli hukum, panitera, buruh, ahli politik dan eksekutif (menteri) bahkan seorang presiden atau perdana menteri sekalipun.
Jadi dakwah bukan suatu yang berlawanan dengan dunia politik akan tetapi dunia politik merupakan salah satu wilayah dakwah.
Semoga kita mendapat pencerahan dan kefahaman bahwa betapa politik itu bukanlah sesuatu yang hanya dimonopoli oleh mereka-mereka yang terlibat secara sepenuh masa saja bahkan politik menjadi sebagian dari wilayah di mana usaha-usaha dakwah perlu dikembangkan sehingga ajaran Islam yang komprehensif itu dapat direalisasikan oleh umat Islam bagi menguatkan persatuan dan kesatuan untuk menuju sebuah pemerintahan yang lebih baik dan yang diredhai oleh Allah swt sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah swt dalam firmanNya "Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur", Negeri yang baik dan mendapat keampunan Allah swt.
"Panggung politik merupakan jalan untuk meraih kesuksesan seseorang, tetapi bagi saya politik merupakan sarana untuk menjalin silahturahmi kepada sesama warga dan salah satu sarana dalam menjalankan dakwah Islam"
"Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah menyempurnakan agama ini merangkumi segenap cabang dan bidang kehidupan manusia. Berilah kekuatan kepada kami sehingga kami mampu mengubah wilayah poltik menjadi suatu wilayah dakwah yang akan memartabatkan syariatMu bagi memberi kebahagiaan dan keamanan kepada manusia keseluruhannya".
Aamiin ya robul alamin
Akhir kata mari kita dengarkan lagu dari Shotul Harokah ini. Subhanalloh, menyemangati dan menginspirasi.
PRAHARA JADI ANUGRAH
Lyric dan nada : H. Tate Qomaruddin
Walau berjuta fitnah menghujam
Walau perih dan duka menikam
Tiada kan henti ku lari mengejar
Cinta Ilahi dan cita menjulang
Padukan hati satukan langkah
Lipatgandakan amal kebajikan
Kepada Allah kita kan berserah
Agar prahara menjadi anugrah
Reff :
Kobarkan semangat di dalam jiwa
Enyahkan duka nestapa di dada
Lantunkan munajat pada Yang Kuasa
Teguhkan pilihanmu di jalan-Nya
Selagi hayat di kandung badan
Tak kan ku rela dakwah dinista
Balikkan arus dan lalu ciptakan
Gelombang baru yang kian menerjang
“Fa inna ma’a al ‘usri yusra, Inna ma’a al ‘usri yusra. (Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu, ada kemudahan; Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu, ada kemudahan (QS. 94 : 4-5).